Siapa Sinterklas?

sinterklas

Dalam tradisi natal pada agama Kristen yang dirayakan di seluruh dunia, karakter Santa Claus atau Sinterklas kerap muncul, baik di televisi, internet, atau di mal-mal. Karakter tersebut merupakan tokoh fiksi yang terinspirasi dari sosok seorang santo Kristen bernama Nicholas.

Namun, tahukah kalian bagaimana karakter Sinterklas ini pertama kali muncul? Di negara manakah sosok ini pertama kali diperkenalkan?

Karakter Sinterklas di Skandinavia

Hadiah Sinterklas

Karakter Sinterklas muncul pertama kali di Eropa, terutama di Belanda dan negara-negara Skandinavia yang baru memeluk Kristen pada abad ke-11 Masehi atas usaha misionaris Jerman dan Inggris. Sinterklaas (nama Belanda untuk Santa Claus) diperkenalkan ke dalam tradisi negara-negara tersebut sebagai tokoh suci yang datang untuk memberi hadiah Natal kepada anak-anak yang berperilaku baik.

Dalam cerita tersebut, Sinterklas selalu digambarkan memakai jubah merah panjang dan topi tinggi, serta membawa tongkat kayu yang digunakan untuk menemukan anak-anak yang pantas menerima hadiah.

Kereta Rusa Sinterklas

Adapun karakteristik Sinterklas yang menaiki kereta rusa datang dari tradisi umat Kristen Belanda. Mereka menggambarkan Sinterklas menaiki kapal laut dalam perjalanannya ke Belanda setiap tahun untuk memberikan hadiah Natal dan ketika Sinterklas tiba di Belanda, dia menaiki kereta kuda yang ditarik oleh beberapa ekor rusa yang dipercayai membantunya dalam perjalanan.

Baju Musim Dingin Sinterklas

Sementara itu, karakteristik Sinterklas yang memakai baju musim dingin kemungkinan besar terkait dengan kondisi cuaca di Eropa selama bulan Desember, ketika suhu menjadi sangat dingin dan bersalju. Baju tebal dan topi tinggi yang dikenakan oleh Sinterklaas menjadi lambang kehangatan dan perlindungan dari cuaca yang ekstrem.

Dalam perkembangannya, cerita tentang Sinterklas dan karakteristiknya yang unik ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Amerika Serikat dan negara-negara lain yang merayakan Natal.

Asal Usul Nama

Dalam tradisi Belanda, nama Santa Claus atau “Sinterklaas” (dalam bahasa Belanda) merujuk kepada St. Nicholas atau Santo Nikolaus, seorang uskup yang dihormati di Eropa pada Abad Pertengahan. Ia dikenal sebagai pelindung anak-anak, pengasih, dan murah hati. Hari perayaannya jatuh pada tanggal 6 Desember.

Perkembangan Cerita

Seiring berjalannya waktu, cerita tentang Sinterklas berkembang di Amerika Utara pada abad ke-18 dan ke-19, ketika para imigran dari Belanda membawa tradisi Sinterklas ke sana. Cerita ini berkembang dan diadaptasi menjadi cerita tentang Santa Claus, yang terkenal sebagai pembawa hadiah Natal bagi anak-anak.

Citra Santa Claus

Gambaran Santa Claus sebagai tokoh tua yang gemuk dan berjanggut putih muncul pada akhir abad ke-19. Gambaran ini terinspirasi oleh karya-karya kartunis dan ilustrator seperti Thomas Nast, yang menggambar Santa Claus sebagai tokoh tua dengan jubah merah dan topi yang panjang.

Simbol dan Tradisi

Pada perkembangan selanjutnya, simbol dan tradisi Sinterklas berkembang menjadi bagian integral dari perayaan Natal di berbagai negara, sehingga tanpa Sinterklas, natal menjadi tidak lengkap. Di Amerika Utara, misalnya, anak-anak menulis surat kepada Santa Claus untuk meminta hadiah Natal, dan orang tua akan membeli kado dan meletakkannya di bawah pohon Natal sebagai simbol kedatangan Santa Claus. Di beberapa negara, orang-orang mengenakan pakaian seperti Santa Claus dan melakukan parade atau pesta.

Dengan demikian, Sinterklas atau Santa Claus adalah tokoh fiksi yang kehadirannya mewarnai perayaan natal umat Kristen di seluruh dunia. Namun, siapakah sosok Santo Nicholas yang menjadi inspirasi pembuatan sosok Sinterklas?

Santo Nicholas

St. Nicholas atau Santo Nikolaus adalah seorang uskup yang hidup di abad ke-4 di kota Myra, yang sekarang dikenal sebagai Demre di provinsi Antalya, Turki. Dia dikenal sebagai pelindung anak-anak, pelaut, dan pedagang, serta pengasih dan murah hati terhadap orang miskin.

Kisah-kisah kebaikan St. Nicholas terkenal dan menjadi legenda di seluruh dunia. Salah satu kisah yang terkenal adalah ketika St. Nicholas membantu tiga orang saudara perempuan yang tengah kesulitan finansial. Ayah mereka telah meninggal dan ibu mereka sangat miskin sehingga tidak dapat memberi makan anak-anaknya. St. Nicholas mengunjungi rumah mereka di malam hari dan melemparkan beberapa koin emas melalui jendela, yang cukup untuk memberi makan anak-anak mereka selama beberapa waktu.

St. Nicholas juga terkenal sebagai pelindung anak-anak. Legenda mengatakan bahwa ia pernah menyelamatkan tiga anak dari dibunuh oleh seorang pengemis jahat. Pengemis tersebut berniat membunuh anak-anak itu dan memasak daging mereka untuk dimakan. St. Nicholas datang dan menghadapi pengemis itu, lalu menyelamatkan ketiga anak itu dengan menyuruhnya pulang.

Karena perbuatannya yang baik dan belas kasih terhadap sesama, St. Nicholas dihormati dan dijadikan santo oleh gereja pada abad ke-6. Hari perayaannya jatuh pada tanggal 6 Desember dan menjadi bagian integral dari tradisi Natal di seluruh dunia. Di beberapa negara, seperti Belanda dan Jerman, Sinterklaas (versi Belanda dari St. Nicholas) dan Krampus (penjaga jahat) digambarkan sebagai pasangan dalam perayaan Natal.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.