
Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.
Home » Sejarah Dollar: Dari Thaler hingga Mata Uang Global
Mata uang dollar adalah salah satu mata uang paling berpengaruh di dunia. Namun, tahukah Anda bahwa sejarah dollar berakar dari Eropa dan mengalami berbagai perubahan sebelum menjadi mata uang cadangan utama dunia? Artikel ini akan membahas asal-usul, perkembangan, dan peran dollar dalam ekonomi global.
Sejarah dollar berawal dari kata “thaler”, mata uang perak yang digunakan di Eropa Tengah pada abad ke-16. Nama “thaler” berasal dari Joachimsthaler, koin perak yang dicetak di Joachimsthal, Bohemia. Seiring waktu, penyebutan “thaler” berubah menjadi “daler” dalam bahasa Belanda dan akhirnya menjadi “dollar” dalam bahasa Inggris.
Sebelum kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776, berbagai mata uang digunakan dalam perdagangan, termasuk peso Spanyol (pieces of eight), pound Inggris, dan gulden Belanda. Setelah kemerdekaan, pemerintah Amerika Serikat merasa perlu memiliki mata uang nasional yang stabil.
Pada tahun 1792, Kongres AS mengesahkan Coinage Act, yang menetapkan dollar AS ($) sebagai mata uang resmi. Beberapa poin penting dari undang-undang ini adalah:
Dollar AS didasarkan pada sistem bimetalik, dengan nilai yang didukung oleh emas dan perak.
1 dollar perak memiliki 371,25 grain perak (sekitar 24,1 gram), sementara 1 dollar emas mengandung 24,75 grain emas (sekitar 1,6 gram).
Pemerintah membentuk US Mint untuk mencetak dan mengatur mata uang AS.
Dengan sistem ini, dollar AS menjadi mata uang yang stabil dan terpercaya dalam perdagangan domestik dan internasional.
Seiring berkembangnya ekonomi, sistem bimetalik menghadapi tantangan, dan AS akhirnya beralih ke standar emas penuh pada tahun 1900. Artinya, setiap dollar yang dicetak harus memiliki cadangan emas yang sesuai.
Pada tahun 1834, nilai tukar emas ditetapkan $20,67 per ons emas, yang bertahan hingga krisis ekonomi 1933. Pada saat itu, Presiden Franklin D. Roosevelt menaikkan harga emas menjadi $35 per ons, sebagai bagian dari kebijakan untuk mengatasi Depresi Besar.
Pada tahun 1834, nilai tukar emas ditetapkan $20,67 per ons emas, yang bertahan hingga krisis ekonomi 1933. Pada saat itu, Presiden Franklin D. Roosevelt menaikkan harga emas menjadi $35 per ons, sebagai bagian dari kebijakan untuk mengatasi Depresi Besar.
Setelah Perang Dunia II, banyak negara mengalami ketidakstabilan ekonomi. Untuk menciptakan sistem keuangan global yang stabil, pada tahun 1944, Konferensi Bretton Woods diadakan dengan dihadiri oleh 44 negara.
Dalam perjanjian ini, diputuskan bahwa:
Dollar AS menjadi mata uang cadangan utama dunia, menggantikan pound Inggris.
Nilai tukar mata uang dunia dipatok terhadap dollar, dan hanya dollar yang bisa dikonversi langsung ke emas dengan harga tetap $35 per ons emas.
IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia dibentuk untuk membantu stabilitas keuangan global.
Sistem ini membuat dollar menjadi mata uang paling kuat di dunia, karena negara lain lebih memilih menyimpan cadangan devisa mereka dalam bentuk dollar.
Pada tahun 1971, Presiden Richard Nixon menghapus standar emas, yang berarti dollar tidak lagi bisa ditukar dengan emas. Keputusan ini dikenal sebagai “Nixon Shock”, yang mengakhiri sistem Bretton Woods. Sejak saat itu, dollar menjadi mata uang fiat, yang nilainya hanya didasarkan pada kepercayaan terhadap ekonomi Amerika Serikat.
Oleh sebab itu, jika ekonomi Amerika Serikat melemah, terjadi resesi atau inflasi, maka nilai dollar akan merosot. Contohnya, pada tahun 1929, terjadi kejatuhan pasar saham (Wall Street Crash) yang memicu Depresi Besar di AS, terjadi pula pada 1973 embargo minyak oleh OPEC terhadap Amerika, atau yang belum lama terjadi, terjadi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan dollar melemah.
Meskipun tidak lagi berbasis emas, dollar tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia. Hingga saat ini, dollar digunakan dalam perdagangan internasional, terutama dalam transaksi minyak dan komoditas lainnya (petrodollar), serta menjadi mata uang dominan dalam cadangan devisa banyak negara.
Salah satu teori paling populer menyebutkan bahwa simbol dollar berasal dari peso Spanyol, yang juga dikenal sebagai “pieces of eight” atau “peso de ocho reales”.
Sejarah dollar dimulai dari mata uang perak Eropa hingga menjadi mata uang global yang paling berpengaruh. Coinage Act 1792 menetapkan dollar sebagai mata uang resmi AS, sementara Perjanjian Bretton Woods 1944 mengangkat dollar menjadi mata uang dunia. Meskipun standar emas berakhir pada 1971, dollar tetap menjadi pilar utama dalam sistem keuangan global hingga saat ini.
Dengan memahami sejarah dollar, kita dapat melihat bagaimana kebijakan ekonomi dan peristiwa global memengaruhi peran mata uang dalam perdagangan internasional.
Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.