Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.
Home » Kaum Yahudi dan Piagam Madinah
Sekitar lima ratus tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad, orang-orang Yahudi mulai menempati Yatsrib, sebuah wilayah di utara Arab yang kini kita sebut Madinah Nabi atau Kota Nabi. Mereka melarikan diri dari Yerussalem tatkala Vespasianus dan putranya, Titus, menggempur Yerussalem dan membantai orang-orang Yahudi.
Baca juga Kisah Pembantaian Yahudi oleh Vespasianus dalam: Sejarah Perkembangan Agama Kristen
Selain di Yatsrib, para Yahudi yang terbuang juga bermukim di Khaibar di utara Yatsrib. Di Arabia, orang-orang Yahudi menunggu kedatangan Nabi Akhir zaman yang disebut messiah. Mereka berharap, sang nabi berasal dari keturunan Raja Daud yang mereka banggakan.
Oleh karena itu, tatkala para imigran Yahudi ini berkonflik dengan penduduk Arab setempat, mereka kerap melontarkan ucapan:
“Sesungguhnya kelak akan diutus seorang nabi akhir zaman, kami akan bersamanya memerangi kalian sebagaimana kami memerangi kaum Ad dan kaum Iram.” (Ibnu Ishaq, dalam Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-Baqarah Ayat 89)
Namun, kekecewaan dan kedengkian pun tumbuh di hati orang-orang Yahudi karena utusan Allah yang memproklamasikan dirinya sebagai nabi adalah orang Arab, namanya “Muhammad”. Messiah yang mereka tunggu ternyata bukan dari keturunan Isra’il, melainkan dari keturunan Isma’il.
Karena kebenaran tidak datang seperti yang diharapkan, maka yang bekerja adalah kedengkian. Sedikit saja orang Yahudi yang memeluk Islam dan menerima Muhammad sebagai nabi, tetapi sebagian besar menolaknya, menganggapnya sebagai nabi palsu. Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 89) menyindir mereka dengan kata-kata:
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُم مَّا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan setelah datang kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui (bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi yang dikabarkan Taurat), mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah alas orang-orang yang ingkar itu.”
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad memiliki otoritas ganda: sebagai “kepala” agama (Nabi) dan kepala negara. Dalam waktu cepat, sebagian penduduk Madinah yang merupakan ahli tempur memeluk Islam dan sebuah negara Islam yang kuat pun berdiri.
Dalam situasi ini, komunitas Yahudi Madinah tak mempunyai pilihan selain tunduk kepada otoritas nabi saw. Sehingga, tatkala nabi saw. menyodorkan sebuah dokumen hukum (yang dikenal sebagai “Piagam Madinah“) yang mengatur hubungan sosial-politik antar-komunitas Madinah, mereka pun menerimanya.
Sekitar 30 persen atau 14 dari 47 pasal Piagam Madinah berkenaan dengan orang-orang Yahudi. Berikut ini adalah pasal-pasal tersebut:
(Pasal 38) Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.
Namun, selain pasal-pasal yang khusus menyebutkan ketentuan mengenai orang Yahudi tersebut, beberapa pasal lainnya berbicara secara umum tentang seluruh elemen masyarakat Madinah, antara lain yaitu:
Dengan adanya Piagam Madinah tersebut, maka negara Madinah memiliki landasan hukum yang jelas layaknya sebuah negara modern pada masa kini. “Eksperimen” politik ini melangkahi tradisi monarki absolut yang umumnya dianut negara-negara di dunia kala itu. Nabi Muhammad ingin menegaskan bahwa sebuah negara hendaknya berdiri di atas sebuah janji suci, di atas konsensus yang wajib dipatuhi.
Namun, tak pernah ada kesempurnaan dalam kehidupan bermasyarakat. Di kemudian hari, kelompok-kelompok Yahudi melanggar konsensus yang telah disepakati. Bani Qainuqa, komunitas Yahudi yang bermukim di sebelah selatan dari Masjid Nabi, melecehkan seorang wanita muslimah. Maka, mereka pun harus menanggung konsekuensinya.
Baca Juga: Pengusiran Yahudi Bani Qainuqa
Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.