misterarie
Facebook
WhatsApp
Email

Model-Model Pembelajaran Siswa Aktif Berbasis Kolaborasi

model pembelajaran siswa aktif berbasis kolaborasi

1. Mengingat (Mengobservasi)

  • Diskusi Berbasis Pengamatan
    Siswa mengamati gambar, video, atau teks pendek dan mendiskusikan fakta atau informasi penting bersama kelompok (contoh: potongan film Nabi Muhammad, atau berita aktual tentang kasih sayang, untuk didiskusikan).
  • Kuis Tim
    Kelompok siswa menjawab pertanyaan sederhana berdasarkan materi yang diberikan sebelumnya (contoh: cerdas cermat, kuis tebak kata, hang man, dsb)
  • Flashcard Sharing
    Siswa membuat flashcard dan saling bertukar untuk mengingat istilah atau fakta (potong kertas A4 menjadi 4 atau 6, lalu minta siswa untuk menuliskan kata kunci dari materi yang dipelajari).
  • Peta Konsep Kolaboratif
    Siswa bekerja bersama untuk mengisi diagram atau peta konsep berdasarkan informasi yang dihafal (contoh: setelah dijelaskan materi Kisah Nabi, siswa membuat time line peristiwa di atas karton)
  • Permainan Berbasis Informasi
    Game seperti Jeopardy atau bingo yang menggunakan fakta-fakta dari pelajaran.

2. Memahami (Mengucapkan atau Menjelaskan)

  • Think-Pair-Share
    Siswa memikirkan jawaban secara individu, mendiskusikannya berpasangan, lalu membagikannya kepada kelompok besar (contoh: bagaimana cara mengatasi rasa marah seperti yang dialami oleh “the Hulk”?)
  • Parafrase Kelompok
    Kelompok siswa memparafrasekan teks, tabel, atau grafik untuk menunjukkan pemahaman mereka (contoh: ada tabel berisi statistik Al-Quran, seperti jumlah ayat, huruf, surat, dsb. Lalu siswa diminta untuk mengamati kemudian menyampaikan)
  • Role-Playing
    Siswa memainkan peran dalam sebuah situasi yang menuntut mereka memahami konsep tertentu, (contoh: seperti menjelaskan cerita nabi, konsep akhlak mulia, dsb).
  • Membuat Infografis Sederhana
    Kelompok siswa merancang infografis untuk menjelaskan ide atau konsep penting (contoh: membuat infografi dalam bentuk poster tentang tata cara berwudu).
  • Kuis Peer-to-Peer
    Siswa membuat pertanyaan untuk teman sekelas dan menjawabnya dalam kelompok (contoh: guru membagi siswa untuk berpasang-pasangan, lalu meminta mereka melakukan tanya jawab tentang materi).

3. Menerapkan

  • Studi Kasus Kolaboratif
    Siswa memecahkan masalah nyata menggunakan konsep yang dipelajari (contoh: siswa sudah diajarkan tentang materi kesabaran Nabi Muhammad, Nabi Ayub, atau Keberanian Nabi Ibrahim. Lalu, hadirkan kasus yang serupa tentang kesabaran atau keberanian yang terjadi di dunia nyata. Minta siswa menerapkan ilmunya dalam kasus tersebut).
  • Simulasi dan Permainan Peran
    Kelompok siswa mensimulasikan situasi, seperti mengelola bisnis kecil atau memecahkan masalah lingkungan (contoh: bermain peran/ role-playing tentang bagaimana seseorang bertaubat setelah hidup bertahun-tahun dalam gelimangan dosa).
  • Proyek Kelompok Mini
    Siswa menyelesaikan tugas sederhana bersama, seperti membuat diagram atau eksperimen praktis (contoh: menerapkan hukum izhar, siswa secara berkelompok bekerjasama mencari sebanyak mungkin ayat-ayat izhar).
  • Puzzle atau Tantangan Pemecahan Masalah
    Siswa memecahkan tantangan yang membutuhkan penerapan konsep yang baru dipelajari (contoh: masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial, guru meminta siswa menyelesaikannya dengan teori zakat).
  • Konstruksi Model
    Membuat model fisik atau digital untuk menggambarkan aplikasi dari konsep tertentu (contoh: menggambar rumah Islami, masjid ideal dsb untuk  menerapkan teori kebersihan).

4. Menganalisis

  • Analisis Grafik atau Data dalam Kelompok
    Siswa mempelajari grafik, tabel, atau data untuk menarik kesimpulan (contoh: guru menyajikan tabel perbandingan pemeluk agama di dunia)
  • Debat Terstruktur
    Siswa menganalisis argumen dan data untuk mendukung posisi tertentu dalam debat (contoh: satu kelompok debat mendukung LGBT dihukum mati, satu kelompok lainnya menolak hukuman mati. Mereka diminta membangun argumen dengan statistik dan tabel-tabel hasil riset).
  • Mind Mapping Kolaboratif
    Siswa membuat diagram hubungan antara ide-ide atau konsep untuk menunjukkan analisis mereka (contoh: membuat mind-mapping penyebab runtuhnya dinasti Abbasiyah).
  • Diskusi Kasus Hipotetis
    Siswa menganalisis kasus hipotetis yang membutuhkan identifikasi masalah dan solusi (contoh: guru mengajukan kasus korupsi yang merajalela di Indonesia. Lalu, siswa diminta untuk menganalisis penyebabnya, lalu mengaitkannya dengan hukum mencuri dalam Islam)
  • Permainan Detektif
    Siswa mencari tahu “siapa yang bersalah” dalam situasi yang membutuhkan analisis mendalam terhadap bukti (contoh: guru mengemukakan film tentang pengeboman gedung putih yang dilakukan oleh mantan mata-mata gedung putih yang dizalimi oleh pemerintahnya sendiri. Siapa yang salah? pengebom gedung putih atau pemerintah  yang zalim sebelumnya?)

5. Mengevaluasi

  • Peer Review
    Siswa menilai hasil kerja teman mereka, seperti esai atau proyek, dengan menggunakan rubrik tertentu (contoh: tim A diberikan rubrik penilaian untuk menilai poster yang dibuat oleh tim B, dan sebaliknya)
  • Debat Terbuka
    Kelompok siswa mengevaluasi argumen yang berbeda untuk mendukung pendapat yang paling logis (contoh: guru menampilkan diskusi di dua buah podcast yang memiliki sudut pandang berbeda tetapi mengenai topik yang sama, lalu siswa diminta untuk menilai argumen masing-masing)
  • Forum Diskusi Kelompok
    Siswa mengevaluasi ide-ide dari rekan mereka dan mengajukan kritik konstruktif (contoh: beberapa siswa diminta untuk mempresentasikan bagaimana solusi agar buta huruf Al-Quran dapat diberantas, lalu sebagian siswa lainnya bertindak sebagai juri untuk menilai dan mengevaluasi presentasi tersebut)
  • Ranking dan Prioritas
    Siswa menilai berbagai solusi atau pendekatan, kemudian menyusun prioritas bersama (contoh: siswa diminta untuk mengatasi masalah masjid yang menjadi semakin kosong dan sedikit jamaahnya)
  • Simulasi Pengambilan Keputusan
    Siswa diminta untuk mengevaluasi berbagai faktor dan memilih tindakan terbaik dalam simulasi.

6. Menciptakan

  • Proyek Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    Siswa bekerja dalam tim untuk merancang solusi kreatif terhadap masalah nyata (contoh: mengatasi problem kecanduan gadget)
  • Membuat Video atau Presentasi Digital
    Kelompok siswa menciptakan konten multimedia untuk menyampaikan pemahaman mereka (Contoh: siswa merekam video tentang pentingnya shalat berjamaah di masjid)
  • Merancang Eksperimen atau Produk
    Siswa menciptakan eksperimen atau prototipe produk berdasarkan konsep yang dipelajari (contoh: siswa membuat tempat pensil dengan QR Code untuk amal)
  • Cerita atau Drama Kolaboratif
    Kelompok siswa menciptakan cerita, puisi, atau drama yang menggambarkan konsep atau tema.
  • Tantangan Inovasi
    Siswa bekerja dalam tim untuk mengembangkan inovasi dalam waktu terbatas, seperti aplikasi sederhana atau desain alat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top