Home » Budaya Celtic
Budaya Celtic adalah warisan budaya yang berasal dari masyarakat dan bangsa Celtic di Eropa Barat dan Tengah, termasuk di antaranya Irlandia, Skotlandia, Wales, dan Inggris. Budaya ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dengan tradisi dan kepercayaan yang unik dan menarik.
Salah satu ciri khas budaya Celtic adalah bahasa Gaelik, yang masih digunakan di Irlandia dan Skotlandia hingga saat ini. Selain itu, musik dan tari tradisional juga menjadi bagian penting dari budaya Celtic, dengan instrumen seperti biola, bodhran, dan gitar akustik sering digunakan dalam lagu-lagu dan pertunjukan.
Selain itu, budaya Celtic juga dikenal karena seni dan kerajinan tangan mereka yang indah dan rumit. Ornamen seperti ukiran batu dan perhiasan logam yang dipenuhi dengan simbol dan motif Celtic telah menjadi populer di seluruh dunia. Desain ini mencakup segala macam bentuk dan ukuran, mulai dari hiasan dinding hingga cincin kawin.
Namun, mungkin yang paling terkenal dari budaya Celtic adalah agama dan mitologi mereka yang kaya dan beragam. Kepercayaan Celtic mengenai alam baka cukup populer hingga hari ini karena diadaptasi oleh Gereka Kristen menjadi tradisi Halloween.
Selain itu, kisah-kisah legendaris tentang dewa-dewa dan makhluk supranatural seperti peri dan kelpie telah menjadi bagian dari warisan budaya Celtic yang tak ternilai. Cerita rakyat seperti “The Children of Lir” dan “The Táin” juga terus diwarisi dan diceritakan hingga hari ini.
Seiring waktu, budaya Celtic telah mengalami banyak perubahan dan evolusi selama berabad-abad, namun, warisan mereka tetap terlihat dalam berbagai aspek kehidupan modern. Hal ini menjadikan budaya Celtic sebagai bagian penting dari sejarah dan identitas budaya Eropa Barat dan Tengah.
Kebudayaan Celtic berawal dari sejarah politik orang-orang Celtic yang kompleks dan bervariasi tergantung pada wilayah yang mereka dihuni. Mereka dikenal pula dengan sistem sosial yang terdiri dari klan dan suku yang bersifat otonom dan terkadang bersaing satu sama lain.
Pada abad ke-5 SM, kerajaan-keraajaan kecil di Irlandia dan Skotlandia bermunculan, dengan kepala suku dan raja-raja kecil yang berkuasa atas wilayah tertentu. pada masa itu, kesetiaan masih didasarkan atas sistem kesukuan.
Kemudian, pada abad ke-3 SM, orang-orang Celtic mulai bergerak ke Eropa Barat dan mendirikan kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Galia di Prancis, Hispania Keltiberia di Spanyol, dan kerajaan Noricum di Austria. Kerajaan-kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang kompleks, dengan raja-raja yang memimpin atas bantuan para bangsawan dan pejabat pemerintah.
Lalu, selama abad ke-1 SM, orang-orang Romawi mulai menaklukkan wilayah-wilayah yang dihuni oleh orang-orang Celtic, termasuk Galia dan Britania. Kekuasaan Romawi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya dan politik orang-orang Celtic, termasuk pengenalan sistem pemerintahan Romawi dan bahasa Latin.
Selanjutnya, setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, orang-orang Celtic terus hidup di wilayah-wilayah mereka dan membentuk kerajaan-kerajaan dan negara-negara yang lebih modern. Misalnya, di Skotlandia pada abad ke-11, sebuah kerajaan yang dikenal sebagai Alba dibentuk oleh gabungan suku-suku Celtic yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan di Irlandia, terdapat sistem pemerintahan yang disebut “High Kingship” yang terdiri dari beberapa kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja tertinggi.
Secara keseluruhan, sejarah politik orang-orang Celtic sangat beragam tergantung pada wilayah dan waktu. Namun, kesetiaan pada keluarga kerajaan dan suku-suku masih menjadi bagian penting dari kehidupan politik mereka, yang terkadang bersaing satu sama lain untuk mempertahankan kekuasaan dan wilayah.
@ 2023 MisterArie. All right reserved.