Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.
Home » Akidah Islam versi Tradisionalis
Akidah Islam adalah landasan utama dalam agama yang mengatur keyakinan dan keimanan seorang Muslim. Dalam pendekatan tradisional, akidah dikembangkan oleh ulama Asy’ariyah dan Maturidiyah, yang menjadi rujukan utama di banyak lembaga pendidikan Islam di dunia. Pendekatan ini menggabungkan dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadis) dengan dalil ‘aqli (akal) untuk memberikan pemahaman yang lebih sistematis tentang konsep keimanan.
Di Indonesia, Akidah Islam versi tradisional merupakan identitas dari organisasi masyarakat Nahdatul Ulama (NU) sehingga baik di madrasah maupun pesantren, pengajaran akidah versi tradisional menjadi materi terpenting.
Salah satu ciri khas akidah Islam tradisional adalah teori 20 sifat wajib Allah yang dirumuskan oleh ulama untuk menjelaskan keesaan dan kesempurnaan Allah. Sifat-sifat ini dikelompokkan menjadi empat kategori:
Sifat Nafsiyah: Sifat yang menunjukkan keberadaan Allah, yaitu wujud.
Sifat Salbiyah: Sifat yang meniadakan kekurangan dari Allah, seperti qidam (tidak berawal), baqa (tidak berakhir), dan mukhalafatuhu lil hawadith (berbeda dengan makhluk).
Sifat Ma’ani: Sifat yang menunjukkan adanya sifat kesempurnaan pada Allah, seperti qudrah (kekuasaan) dan ilmu (pengetahuan).
Sifat Ma’nawiyah: Sifat yang merupakan konsekuensi dari sifat ma’ani, seperti Allah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
Selain sifat wajib, teori ini juga mencakup 20 sifat mustahil dan satu sifat jaiz (boleh) bagi Allah, yaitu melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai kehendak-Nya.
Akidah tradisional menekankan keimanan kepada enam rukun iman:
Iman kepada Allah: Meyakini keesaan Allah dengan memahami sifat-sifat-Nya.
Iman kepada Malaikat: Mempercayai keberadaan malaikat dan tugas-tugasnya.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah: Meyakini bahwa Allah menurunkan wahyu berupa kitab suci kepada para nabi.
Iman kepada Rasul: Mempercayai bahwa Allah mengutus rasul sebagai pembawa petunjuk.
Iman kepada Hari Akhir: Meyakini adanya kehidupan setelah mati.
Iman kepada Qadha dan Qadar: Memahami bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan ketetapan Allah.
Dalam pendidikan Islam tradisional, akidah diajarkan melalui kitab-kitab klasik seperti Aqidatul Awam karya Syekh Ahmad Marzuqi dan Jawharat al-Tawhid karya Imam Ibrahim al-Laqani. Kitab-kitab ini memuat rumusan-rumusan keimanan yang mudah dipahami oleh umat Muslim dari berbagai kalangan.
Baca juga: Kitab Aqidatul Awam dan Sejarah Kitab Aqidatul Awam
Pendekatan tradisional memiliki keunggulan, antara lain:
Sistematis: Memberikan penjelasan yang terstruktur tentang sifat-sifat Allah dan konsep keimanan.
Relevan dengan Tantangan Zaman: Pada masa lalu, teori ini digunakan untuk menghadapi tantangan pemikiran filsafat dan teologi yang berkembang.
Mendalam: Menggabungkan pemahaman tekstual dan rasional untuk memperkuat keyakinan umat.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, pendekatan ini juga mendapatkan kritik, seperti:
Terlalu Filosofis: Sebagian ulama berpendapat bahwa pendekatan ini terlalu berorientasi pada logika, sehingga kurang sesuai untuk masyarakat awam.
Berpotensi Membatasi Sifat Allah: Ada kekhawatiran bahwa pengelompokan sifat Allah dalam kategori tertentu dapat dianggap membatasi keagungan-Nya.
Islam tradisional, yang diwakili oleh pemikiran Asy’ariyah dan Maturidiyah, berfokus pada peneguhan keimanan melalui penggabungan wahyu dan akal. Pendekatan ini sistematis dan mempertahankan warisan intelektual Islam klasik dengan mengandalkan kitab-kitab seperti Aqidatul Awam dan Jawharat al-Tawhid.
Islam progresif atau Islam modernis berusaha menafsirkan ajaran Islam sesuai konteks zaman, dengan fokus pada nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Pendekatan progresif sering kali menolak pengelompokan teologi tradisional yang dianggap membatasi kreativitas pemikiran keislaman dan menekankan kebebasan ijtihad dalam memahami teks suci.
Akidah Islam versi tradisional adalah salah satu warisan intelektual Islam yang kaya dan sistematis. Pendekatan ini berperan penting dalam menjaga kemurnian akidah umat Islam dan menghadapi berbagai tantangan pemikiran. Meski begitu, pendekatan ini perlu terus dikaji dan disesuaikan dengan kebutuhan umat tanpa meninggalkan prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an dan Hadis.
Kelas Digital MisterArie adalah website belajar online terbaik dan terpercaya dalam menyediakan bagi kalian referensi, pengayaan dan bimbingan belajar.