Home » Al-Hikam Ibnu Athoillah
مِنْ عَلاَ مَةِ اْلاِعْتِمَادِ عَلَى الْعَمَلِ، نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلَلِ
“Salah satu indikasi mengandalkan amal adalah kurangnya rasa harap (roja’, kepada Allah) di kala gagal.
Sebagai hamba Allah, memang wajib bagi kita untuk mengabdi dan jalan untuk itu adalah dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang disyariatkan. Dalam Al-Qur’an dan Sunnah kerap dikatakan bahwa balasan bagi amal saleh tak lain adalah surga.
Namun, ketahuilah adanya sebuah hadits sahih yang juga mengatakan bahwa Allah memasukkan seorang hamba ke surga atau neraka dengan Rahmat-Nya. Maka, dari sini, hendaklah kita jangan hanya mengandalkan amal untuk mendapatkan surga, tetapi tidak juga meninggalkan amal.
Untuk itu, dalam beramal di kehidupan ini (baik dalam urusan duniawi ataupun ukhrowi), hendaknya kita senantiasa menumbuhkan rasa harapan (roja’) akan pertolongan Allah dan harapan (roja’) akan mendapatkan Rahmat Allah.
Dalam mutiara hikmah ini, Ibnu Athoillah mengingatkan kita bahwa orang yang dalam kegagalan hidupnya kemudian merasa frustasi dan putus asa hal itu disebabkan ia terlalu bergantung pada amalnya, pada pengetahuan yang ia banggakan.
Sedangkan, orang yang senantiasa menanamkan rasa harapan kepada Rahmat Allah, dalam situasi sulit ia akan tetap tenang karena percaya bahwa Allah ada di sisinya, Allah telah menetapkan segala hal sebagai ujian untuk dirinya. Maka, dengan keyakinan tersebut insya Allah Rahmat Allah akan turun kepadanya.